Makalah Meyakini Keutamaan Membaca Al Quran
Makalah Meyakini Keutamaan Membaca Al Quran
Makalah Lengkap Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Perlunya
suatu kajian mendalam tentang Al-Quran, apa lagi kita sebagai umat Islam. Para
Nasrani, Yahudi maupun agama lain berlomba-lomba menguasai Al-Quran, karena
mereka mengetahui dan mengakui keabsahan Al-Quran. Entah itu dari segi ilmu
kesehatan, sains, maupun sosial.
Sangat
kalah telak jika kita tidak ingin mengkaji lebih dalam Al-Quran yang hakekatnya
adalah milik kita sebagai umat Islam.
Tentu
dalam mengkaji atau mempelajari Al-Quran terdapat etika atau adabnya. Agar
supaya Al-Quran tersebut nantinya bisa memberikan syafaat. Karena bisa saja
Al-Quran malah menjadi laknat bagi pembacanya.
Selain
itu Al-Quran bukanlah bacaan sembarangan, karena memandangya saja adalah suatu
ibadah, apalagi sampai membacanya. Akan mendapat berbagi kemuliaan. Apalagi
juga jika sampai menghafalnya. Tidak terungkan dengan kata-kata lagi kemuliyaan
yang akan di dapatkan.
Al-Qur’an
nan agung ini adl wahyu Ilahi telah diturunkan kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam sebagai penerang petunjuk dan pedoman serta rahmat yg kekal abadi
sampai hari akhir nanti sekaligus menjadi mukjizat dan bukti kebenaran risalah
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Dimana ketika mu’jizat-mu’jizat
sebelumnya sirna ditelan masa musnah digilas perputaran roda zaman terkubur
bersama wafatnya para Rasul pembawanya tetapi Al-Qur’an tetap tegak memancarkan
nur Ilahi keseluruh persada bumi.
Perputaran
dan pergantian waktu yg disertai dgn berubah dan beragamnya keadaan dan watak
manusia tak akan melunturkannya wafatnya sang panutan Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam pun tidak memudarkannya. Bahkan serentetan aksi pengingkaran
dan penyelewengan serta pengubahan terhadap Al-Qur’an tidak membuatnya kabur
sedikitpun. Itulah Al-Qur’an kitab mulia yg kekal keberadaan nya langgeng
hukumnya iapun kenyal tetap sesuai dgn segala tempat bangsa dan sepanjang masa.
Betapa
sempurnanya Al-Qur’an dgn hukum-hukum dan ajaran-ajaran Ilahi yg tetap aktual
dan akurat. Ia berbicara tentang berbagai sudut kehi-dupan tentang aqidah
ibadah etika pergaulan sesama manusia dan alam sekitarnya tentang politik
ekonomi dan lain sebagainya.
Al-Qur’an
satu-satunya kitab yg banyak mengandung keajaiban robbani luar biasa baik itu
keindahan susunan kata dan kalimatnya ataupun gaya bahasanya tak ada yg mampu
menandinginya sekalipun bangsa arab yg ahli sastera dan retorika bahkan
seandainya semua manusia dan jin berkumpul dan saling menolong nicaya tidak
akan mampu membuatnya. Banyak kisah-kisah di dalamnya tentang hal-hal masa lalu
yg terbukti nyata pada saat sekarang ini.
Betapa
agungnya Al-Qur’an dan betapa besarnya kasih sayang Allah Ta’ala kepada kita
semua maka diturunkanNya Kitab mulia yg menunjukkan manusia ke jalan yg akan
menyelamatkannya sekaligus menganugerahkan keutamaan-keutamaan yg tak terhingga
di dalam menelusuri jalan tersebut
B. Tujuan
Penulisan
Sebelum
kita membahas lebih jauh, alangkah baiknya kami menjelaskan dulu rumusan
bahasan yang akan kami paparkan adalah Meyakini Keutamaan Membaca Al-Quran
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keutamaan
Membaca Al-Quran
Al-Quran
adalah kalam Allah swt berupa Mukjizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW
secara berangsur-angsur sebagai petunjuk bagi umat manusia hingga akhir
zaman, ditulis dalam mushaf diawali dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan
surat An-Nas, diriwayatkan secara mutawatir dan membacanya termasuk ibadah.
Seseorang
yang selalu berinteraksi dengan Al-Quran yakni dengan mengimaninya, menerapkan
tajwid dan makhroj dalam membacanya, mendengarkan, menghafalkan, memahami
makna, ataupun mengamalkannya dengan menjadikannya sebagai pedoman dan hujjah
dalam kehidupannya, maka ia akan mendapatkan keutamaan dan kemuliaan disisi
Allah baik di dunia maupun di akhirat. Adapun keutamaan yang Allah berikan
kepada ahlul Quran diantaranya adalah :
1. Al-Quran
sebagai petunjuk bagi umat manusia
Firman Allah SWT:
انّهَذَا
الْقُرْآنَ يِهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ
يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
Artinya:
“Sesungguhnya Al-Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus
dan memberi khabar gembira kepada orang-orang mu’min yang mengerjakan amal
saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS. Al Isra : 9)
2. Al-Quran
sebagai obat penawar dan rahmat
Firman Allah:
وَنُنَزِّلُ
مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاء وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلاَ يَزِيدُ
الظَّالِمِينَ إَلاَّ خَسَارًا
Artinya : “Dan kami
turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim
selain kerugian.” (QS. Al Isra : 82)
3. Mendapatkan pahala yang berlipat
ganda
Rasulullah SAW pernah bersabda :
من
قرأ حرفا من كتابالله فله به حسنة والحسنة بعشر امثالها لااقول لم حرف ولكن الف
حرف ولام حرف و ميم حر ف
Artinya:
“Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya satu
kebaikan, dan kebaikan itu akan dilipatkan sepuluh kali pahala. Tidaklah aku
katakan “Alif Lam Mim” itu satu huruf. Akan tetapi Lif satu huruf, lam satu
huruf, dan mim satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi)
4. Diampuni dosanya dan tidak disiksa
oleh Allah SWT
Rasulullah SAW pernah bersabda :
اقروأ
القران فان الله تعالي لايعذب قلبا وعي القرأن,وان هذالقرأن ما دبة الله فمن
دخل فيه فهو امن ومن احب القرأن فليبشر
Artinya:
“Bacalah Al-quran karena Allah SWT tidak akan menyiksa hati yang berisi
(hafal) Al-Quran dan sesungguhnya Al-quran itu hidangan dari Allah, barang
siapa masuk padanya maka ia akan aman dan baranga siapa mencintai Al-quran,
maka bergembiralah.”(HR. Ad-Darimi)
5. Mendapat syafa’at
(pertolongan) dari Al-Quran
Sabda Rasulullah SAW:
اقروأالقرأنى فانه يأتي يوم القيمة شفيعا لآصحابه
Artinya:
“bacalah Al-Quran karena, sesungguhnya pada hari kiamat nanti ia (Al-Quran)
akan memberi syafaat bagi para pembacanya”. (HR.Muslim)
6. Mendapat nikmat (derajat) kenabian,
hanya saja ia tidak mendapatkan wahyu
Nabi Muhammad SAW telah bersabda:
من
قرأالقرأن فقد اسثدرج النبوة بين جنبيه غير انه لايوحي اليـه
Artinya:
“Barang siapa membaca Al-Quran, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat
kenabian, hanya saja tidak diberikan wahyu kepadanya”(HR.Al-Hakim-Al-Baihaqi)
7. Termasuk
dalam golongan orang yang terbaik
Nabiyullah Muhammad SAW bersabda
خيركم من ثعلم القرأن وعلمه
Artinya:
“sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya” (HR.
Bukhari & Muslim
8. Dikumpulkan bersama malaikat
Rasulullah SAW bersabda:
الما
هر بالقرأن مع السفرالكرام البرارة,والذي يقرألقرأن ويثثعثع فيه وهو عليه شاق له
اجـران
Artinya:
“Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir dalam membacanya maka ia akan
dikumpulkan bersama para malaikat yang mulia lagi berbakti (taat) . Sedangkan
orang yang membaca Al-Quran masih terbata-bata dan merasa berat dalam
mebacanya, maka ia mendapat dua pahala.”(Muttafaq alaih)
B.
Membaca Al Quran adalah perdagangan yang tidak pernah merugi
“Sesungguhnya
orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan
menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan
diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak
akan merugi”. “Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan
menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Mensyukuri.” (QS. Fathir: 29-30).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
“Qatadah (wafat: 118 H) rahimahullah berkata,
“Mutharrif bin Abdullah (Tabi’in, wafat 95H) jika membaca ayat ini beliau
berkata: “Ini adalah ayat orang-orang yang suka membaca Al Quran” (Lihat kitab Tafsir
Al Quran Al Azhim).
Asy Syaukani (w: 1281H) rahimahullah berkata,
“Maksudnya
adalah terus menerus membacanya dan menjadi kebiasaannya”(Lihat kitab Tafsir
Fath Al Qadir).
Dari manakah sisi tidak meruginya perdagangan
dengan membaca Al Quran?
- Satu hurufnya diganjar dengan 1
kebaikan dan dilipatkan menjadi 10 kebaikan.
“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu
‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan
dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya
dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu
huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab
Shahih Al Jami’, no. 6469)
“Abdullah
bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Pelajarilah Al
Quran ini, karena sesungguhnya kalian diganjar dengan membacanya setiap
hurufnya 10 kebaikan, aku tidak mengatakan itu untuk الم , akan tetapi
untuk untuk Alif, Laam, Miim, setiap hurufnya sepuluh kebaikan.” (Atsar
riwayat Ad Darimy dan disebutkan di dalam kitab Silsilat Al Ahadits Ash
Shahihah, no. 660).
Dan hadits ini sangat menunjukan dengan
jelas, bahwa muslim siapapun yang membaca Al Quran baik paham atau tidak paham,
maka dia akan mendapatkan ganjaran pahala sebagaimana yang dijanjikan. Dan
sesungguhnya kemuliaan Allah Ta’ala itu Maha Luas, meliputi
seluruh makhluk, baik orang Arab atau ‘Ajam (yang bukan Arab), baik yang
bisa bahasa Arab atau tidak.
- Kebaikan akan menghapuskan
kesalahan.
“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik
itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (QS. Hud: 114)
- Setiap kali bertambah kuantitas
bacaan, bertambah pula ganjaran pahala dari Allah.
“Tamim Ad Dary radhiyalahu ‘anhu berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa
yang membaca 100 ayat pada suatu malam dituliskan baginya pahala shalat
sepanjang malam.” (HR. Ahmad dan dishahihkan di dalam kitab Shahih
Al Jami’, no. 6468).
- Bacaan Al Quran akan bertambah
agung dan mulia jika terjadi di dalam shalat.
“Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Maukah
salah seorang dari kalian jika dia kembali ke rumahnya mendapati di dalamnya 3
onta yang hamil, gemuk serta besar?” Kami (para shahabat) menjawab: “Iya”,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Salah seorang dari kalian
membaca tiga ayat di dalam shalat lebih baik baginya daripada mendapatkan tiga
onta yang hamil, gemuk dan besar.” (HR. Muslim).
C.
Membaca Al Quran bagaimanapun akan mendatangkan kebaikan
“Aisyah radhiyallahu
‘anha meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “Seorang yang lancar membaca Al Quran akan
bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah,
adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya
bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR. Muslim).
D.
Membaca Al Quran akan mendatangkan syafa’at
“Abu
Umamah Al Bahily radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku telah
mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bacalah
Al Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi
syafa’at kepada orang yang membacanya” (HR. Muslim).
Masih banyak lagi keutamaan-keutamaan yang
memotivasi seseorang untuk memperbanyak bacaan Al Quran terutama di bulan
membaca Al Quran.
Dan pada tulisan kali ini hanya menyebutkan
sebagian kecil keutamaan dari membaca Al Quran bukan untuk menyebutkan seluruh
keutamaannya.
Dan ternyata generasi yang diridhai Allah
itu, adalah mereka orang-orang yang giat dan semangat membaca Al Quran bahkan
mereka mempunyai jadwal tersendiri untuk baca Al Quran.
“Abu Musa Al Asy’ary radhiyallahu
‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya aku benar-benar mengetahui suara kelompok orang-orang
keturunan Asy’ary dengan bacaan Al Quran, jika mereka memasuki waktu malam dan
aku mengenal rumah-rumah mereka dari suara-suara mereka membaca Al Quran pada
waktu malam, meskipun sebenarnya aku belum melihat rumah-rumah mereka ketika
mereka berdiam (disana) pada siang hari…” (HR. Muslim).
MasyaAllah, coba kita bandingkan dengan diri
kita apakah yang kita pegang ketika malam hari, sebagian ada yang memegang remote televisi
menonton program-program yang terkadang bukan hanya tidak bermanfaat tetapi
mengandung dosa dan maksiat, apalagi di dalam bulan Ramadhan.
Dan jikalau riwayat di bawah ini shahih
tentunya juga akan menjadi dalil penguat, bahwa kebiasan generasi yang diridhai
Allah yaitu para shahabat radhiyallahu ‘anhum ketika malam
hari senantiasa mereka membaca Al Quran. Tetapi riwayat di bawah ini sebagian
ulama hadits ada yang melemahkannya.
“Abu
Shalih berkata: “Ka’ab radhiyallahu ‘anhu berkata: “Kami
dapati tertulis (di dalam kitab suci lain): “Muhammad adalah Rasulullah
shallallahu ‘alahi wasallam, tidak kasar, tidak pemarah, tidak berteriak di
pasar, tidak membalas keburukan dengan keburukan akan tetapi memaafkan dan
mengampuni, dan umat (para shahabat)nya adalah orang-orang yang selalu memuji
Allah, membesarkan Allah ‘Azza wa Jalla atas setiap perkara,
memuji-Nya pada setiap kedudukan, batas pakaian mereka pada setengah betis
mereka, berwudhu sampai ujung-ujung anggota tubuh mereka, yang mengumandangkan
adzan mengumandangkan di tempat atas, shaf mereka di dalam pertempuran dan di
dalam shalat sama (ratanya), mereka memiliki suara dengungan seperti
dengungannya lebah pada waktu malam, tempat kelahiran beliau adalah Mekkah,
tempat hijranya adalah Thayyibah (Madinah) dan kerajaannya di Syam.”
Maksud dari “mereka memiliki suara
dengungan seperti dengungannya lebah pada waktu malam” adalah:
“Suara
yang lirih berupa ucapan tasbih (Subhanallah), tahlil (Laa Ilaaha
Illallah), dan bacaan Al Quran seperti dengungannya lebah”. (Lihat kitab Mirqat
Al Mafatih Syarh Misykat Al Mashabih).
E.
Salah satu ibadah paling agung adalah membaca Al Quran
“Abdullah
bin Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata: “Allah telah menjamin
bagi siapa yang mengikuti Al Quran, tidak akan sesat di dunia dan tidak akan
merugi di akhirat”, kemudian beliau membaca ayat:
“Lalu
barang siapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan
celaka”. (QS. Thaha: 123) (Atsar shahih diriwayatkan di dalam kitab Mushannaf
Ibnu Abi Syaibah).
“Khabbab
bin Al Arat radhiyallahu ‘anhu berkata: “Beribadah kepada
Allah semampumu dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak akan pernah
beribadah kepada Allah dengan sesuatu yang lebih dicintai-Nya dibandingkan
(membaca) firman-Nya.” (Atsar shahih diriwayatkan di dalam kitab Syu’ab
Al Iman, karya Al Baihaqi).
“Abdullah
bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Siapa yang ingin
mengetahui bahwa dia mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka perhatikanlah jika dia
mencintai Al Quran maka sesungguhnya dia mencintai Allah dan rasul-Nya.” (Atsar
shahih diriwayatkan di dalam kitab Syu’ab Al Iman, karya Al
Baihaqi).
“Berkata
Wuhaib rahimahullah: “Kami telah memperhatikan di dalam
hadits-hadits dan nasehat ini, maka kami tidak mendapati ada sesuatu yang
paling melembutkan hati dan mendatangkan kesedihan dibandingkan bacaan Al
Quran, memahami dan mentadabburinya”.
BAB III
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Al-Quran adalah satu-satunya kitab suci umat
Islam yang berfungsi sebagai pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan di dunia
maupun di akhirat. Sudah jelas diterangkan di dalam Al-Quran itu sendiri bahkan
banyak juga dalam hadis nabi yang menyatakan keutamaan-keutamaan mempelajari
Al-Quran semua itu menuju kepada kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di
akhirat.
Mempelajari Al-Quran tidak lah sama seperti
mempelajari pelajaran umum lainnya, Al-Quran merupakan Imam dari segala ilmu
karena di dalamnya mengandung dasar ajaran Islam baik yang menyangkut, tauhid,
ibadah maupun muamalah. Oleh karenanya untuk mempelajari Al-Quran harus
disertai dengan adab yang benar sesuai dengan tuntunan Islam, sehingga dengan
mempelajarinya akan dinilai ibadah oleh Allah SWT dan menghasilkan
manfaat-manfaat lainnya yang akan kita rasakan baik saat di dunia maupun di
akhirat kelak.
B. Saran
Di bagian ini, tak ada yang kami akan
ucapkan, kecuali mengingatakan bagi diri kami sendiri juga bagi saudara kami
seiman-seislam, mari menjadikan Al-Quran sebagai teman akrab kita, karena
Al-Quran lah yang akan jadi penerang hidup dan mati kita nanti.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an Terjemah, sirah aminah,pustaka
al fatih
http/:nuruliman.blogspot.com